Alhijaz travelku | Perkembangan Industri pariwisata tepatnya di saat terjadi nya wabah virus corona begitu sangat memprihatinkan. Semua sektor bisnis tour and travel di luar negeri ataupun di dalam negeri menutup akses dari kerumunan orang banyak untuk menghindari penyebaran virus yang semakin meningkat penularannya melalui jaringan pernafasan yang sudah terkontaminasi dari orang ke orang.
Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, bahkan melarang perjalanan untuk memperlambat penyebaran virus corona. Presiden Trump telah melarang Eropa melakukan perjalanan wisata selama 30 hari.
Departemen Keamanan Dalam Negeri A.S. telah mengumumkan bahwa semua jenis perjalanan ke Amerika Serikat dilarang karena virus korona. Aturan ini berlaku untuk orang-orang yang berada di Eropa 14 hari sebelum jadwal keberangkatan mereka ke Amerika Serikat.
Dengan pengecualian Inggris, negara-negara Eropa ini adalah Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda , Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Swiss.
Larangan ini diperkenalkan karena kasus coronavirus di Eropa memburuk. Di Italia, misalnya, sudah ada sekitar 10.000 orang yang terkena dampak dan 650 orang meninggal. Karena penyakit ini, Italia adalah negara kedua yang menderita virus korona setelah China.
Banyak perjalanan wisata ke Eropa dibatalkan. Maskapai mengalami kerugian besar dan pemesanan tiket pesawat menurun hingga 50%.
Media internasional mengatakan bahwa Channel News Asia, Arab Saudi telah mengatakan bahwa keputusan untuk menutup pariwisata terutama Umrah tahun ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara meningkatkan ketidakpastian tentang haji tahun 2020.
Seperti diketahui, kerajaan saudi menghentikan ziarah bagi wisatawan muslim di berbagai negara dan warganya, setelah negara itu mengumumkan infeksi coronavirus sangat membahayakan.
Kerajaan Saudi mengatakan bahwa penangguhan itu sementara. Tetapi dengan umrah yang menarik jutaan orang setiap tahun, keputusan ini memiliki implikasi potensial yang sangat besar.
Biro- biro Travel kewalahan sudah tidak bisa melakukan apa-apa hanya menunggu kabar kementerian agama dan kementerian pariwisata untuk mengupayakan diplomasi antar negara karena suatu hal kebijakan kerajaan Saudi masih menutup akses negara nya.
Indonesia sendiri merupakan negara terbesar di mana masyarakat nya cukup tinggi antusiasnya untuk menjalankan ritual pelaksanaan Umrah dan haji.
Tentu nya banyak cara bagi jamaah untuk berbuat kebaikan di saat penundaan keberangkatan umrah atau haji, dengan menjalani berbagi rezeki bagi warga yang terdampak ekonomi akibat virus corona.
Bahkan, Virus korona berdampak pada sektor pariwisata di Indonesia. Jumlah wisatawan asing yang tiba di Indonesia pada Januari 2020 menurun 7,62 persen dibandingkan dengan Desember 2019 baik melalui udara, laut atau darat. Akibatnya, tingkat hunian kamar hotel berbintang yang dikalsifikasi turun menjadi 10,22 poin pada Januari 2020 dibandingkan dengan Desember 2019 di hampir semua provinsi di Indonesia.
