MARHABAN YA RAMADHAN......

Bulan Ramadhan adalah bulan di mana sangat di nanti setiap muslim di penjuru dunia dengan melakukan kewajiban berpuasa. Indonesia salah satu muslim terbesar menjadikan banyak kiblat dari berbagai negara dan yang di kenal dengan tata krama kesopanan dari berbagai suku. Dan bersyukur sekali keindahan dan kedamaian terus di bentuk saling menghargai sesama agama lain dan tetap terjaga kerukunannya dan semoga ini terus berjalan demi persatuan bangsa dan negara.

Sajian hikmah Bulan ramadhan ,dilakukan bukan hanya bertujuan untuk menahan lapar dan haus , akan tetapi dengan berpuasa ramadhan seseorang yang melakukan harus benar -benar mampu menahan dan mengendalikan hawa nafsunya . Serta harus menjalankan ibadah yang menjadi kewajibannya juga , seperti shalat , zakat , dzikir , membaca al-qur’an , membantu antar sesama dan berbuat baik kepada sesama apapun itu bentuknya . Dan tujuan utama dari melakukan puasa yaitu supaya orang tersebut dapat menjadi seseorang yang bertaqwa dan semua bentuk ibadah apapun bukan untuk secara pribadi melainkan menjalankan ikhlas kersaning gusti Allah SWT.

Ada sebagian orang yang sudah menanti di bulan ramadhan dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat di mana 1001 bulan ada nya di bulan ramadhan termasuk di turunkan nuzulul quran dan lailatul qodar.

Banyak ulama berpandangan bahwa Al-Qur`an turun (Nuzulul Quran) saat Lailatul Qadar datang di malam 17 Ramadan. Lailatul Qadar adalah suatu malam penuh berkah yang datang di setiap bulan Ramadhan. Hikmah bulan ramadhan banyak sekali orang mencari keberkahan pada malam hari dan di sebutkan pada ayat Al-Quran disebut "lebih baik dari seribu bulan."

Jabir bin Abdillah berkata:

إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ، وبَصَرُكَ، وَلِسَانُكَ، عَنِ الْكَذِبِ، وَالْمَحَارِمِ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ، وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ، وَلَا تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَصَوْمِكَ سَوَاء
Jika Anda berpuasa, maka puasakan juga pendengaran, penglihatan, dan lisanmu dari dusta dan hal-hal lain yang dilarang. Tinggalkan perbuatan yang dapat menyakiti pelayan, dan bersikaplah yang lembut dan tenang pada hari puasamu. Jangan samakan antara hari saat berpuasa dan saat tidak berpuasa

(HR. al-Baihaqi No. 3374; dan Ibn Aby Syaibah No.8880).


Pendapat mengenai turun nya pewahyuan yang terjadi di malam lailatul qadar di dasarkan pada penjelasan alquran di antara nya :

 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

(Al-Qadr ayat 1)


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَفِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,

(Ad-Dukhan ayat 3-4)


هْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

(Albaqarah ayat 185)

Menurut tafsir Jalalyn albaqarah ayat 185 :

Hari-hari tersebut adalah (bulan Ramadan yang padanya diturunkan Alquran) yakni dari Lauhmahfuz ke langit dunia di malam lailatulkadar (sebagai petunjuk) menjadi 'hal', artinya yang menunjukkan dari kesesatan (bagi manusia dan penjelasan-penjelasan) artinya keterangan-keterangan yang nyata (mengenai petunjuk itu) yang menuntun pada hukum-hukum yang hak (dan) sebagai (pemisah) yang memisahkan antara yang hak dengan yang batil.
(Maka barang siapa yang menyaksikan) artinya hadir (di antara kamu di bulan itu, hendaklah ia berpuasa dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan, lalu ia berbuka, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari yang lain) sebagaimana telah diterangkan terdahulu. Diulang-ulang agar jangan timbul dugaan adanya nasakh dengan diumumkannya 'menyaksikan bulan' (Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesempitan) sehingga oleh karenanya kamu diperbolehkan-Nya berbuka di waktu sakit dan ketika dalam perjalanan. Karena yang demikian itu merupakan `illat atau motif pula bagi perintah berpuasa, maka diathafkan padanya. (Dan hendaklah kamu cukupkan) ada yang membaca 'tukmiluu' dan ada pula 'tukammiluu' (bilangan) maksudnya bilangan puasa Ramadan (hendaklah kamu besarkan Allah) sewaktu menunaikannya (atas petunjuk yang diberikan-Nya kepadamu) maksudnya petunjuk tentang pokok-pokok agamamu (dan supaya kamu bersyukur) kepada Allah Taala atas semua itu.

Meski kebanyakan ulama meyakini Lailatul Qadar biasa muncul pada malam di sepuluh hari terakhir Ramadan, terutama malam ganjil, tidak ada yang tahu pasti kapan datangnya Lailatul Qadar. Karena itu, umat Islam dianjurkan menjaga konsistensi beribadah di bulan Ramadan.

Bacaan utama di bulan ramadhan yang perlu di ketahui bagi umat muslim dan menjadikan  rujukan beberapa hadist dan alquran.

Sebuah hadits riwayat Ibnu Majah, juga memuat anjuran doa serupa yang sebaiknya dibaca umat Islam saat bertemu malam Lailatul Qadar.

“Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, doa apa yang bagus dibaca? Rasulullah menjawab, ‘Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî,’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku),”

(HR Ibnu Majah).


Hikmah di bulan ramadhan menjadikan seseorang :

1. Melatih seseorang menghargai waktu ( di siplin )
2. Melatih seseorang menjadi lebih bersyukur
3. Melatih seseorang menjadi lebih sabar
4. Menjadikan mempererat tali persaudaraan
5. Menjadikan keseimbangan hidup
6. Menjadikan pribadi yang lebih baik
7. Menjadikan tubuh lebih sehat